Pemberi Utang Terbesar Kepada Pemerintah RI
Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).
Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multilateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (22/11/2016).
6. Islamic Development Bank (IDB)
Per Oktober 2016, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 8,96 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 9 triliun. Persentasenya adalah 1,2% dari total utang luar negeri Indonesia.
5. Jerman
Hingga Oktober 2016, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 19,42 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 19,63 triliun. Ini adalah 2,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
4. Prancis
Sampai Oktober 2016, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 23,3 triliun. Turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,04 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,2% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
3. Bank Pembangunan Asia (ADB)
Utang dari ADB per Oktober 2016 adalah Rp 117,89 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 118,97 triliun. Jumlah ini adalah 16,2% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
2. Jepang
Negeri Matahari Terbit turun ke posisi kedua pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Per Oktober 2016, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 216,57 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 225,95 triliun.
Utang tersebut mencapai 29,7% dari total pinjaman.
1. Bank Dunia
Bank Dunia kembali pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Jumlahnya hingga akhir Oktober 2016 mencapai Rp 225,06 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 224,37 triliun.
Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 30,9% dari total utang luar negeri pemerintah.
Selain 6 besar ini, Indonesia juga memiliki utang luar negeri ke negara ini:
Korea Selatan Rp 19,3 triliun
China Rp 11,95 triliun
Amerika Serikat (AS) Rp 9,37 triliun
Australia Rp 7,35 triliun
Spanyol Rp 3,52 triliun
Rusia Rp 3,36 triliun
Inggris Rp 2,15 triliun
(wdl/dtk)
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar